Senin, 20 April 2020

Prinsip-prinsip Dasar Tari

Guru Madrasah
Seni adalah alat komunikasi yang halus karena simbolis yang terkandung dalam karya seni yang bersangkutan sehingga dalam seni dituntut lebih banyak persyaratan untuk dapat mengungkapkan misi yang akan di sampaikan. Tarian mempunyai prinsip-prinsip tertentu yang membedakannya dengan jenis karya seni yang lain. Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.

Tari adalah gerak tubuh berirama yang dilakukan di tempat dan pada waktu tertentu untuk pergaulan atau mengungkapkan pikiran dan perasaan penari. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia melalui gerakan-gerakan ritmis yang indah, media dasar seni tari adalah gerak. Namun tidak semua gerak tubuh dinamakan tari. Gerak di dalam tari bukanlah gerak yang realistis, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis. Terdapat beberapa prinsip dasar dari sebuah tarian yang penting untuk diketahui, yaitu:

1. Harmoni
Harmoni atau keselarasan, keselarasan antara gerak, lagu, dan gerak tarian antara penari yang satu dengan penari yang lain harus disusun menjadi sebuah rangkaian yang berkaitan, berkesinambungan dalam sebuah harmoni yang baik sehingga dapat menyampaikan pesan yang dimaksud.

Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang dapat memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang ada. Contohnya kuning dengan hijau, merah dengan biru atau kuning. Namun misalnya untuk karakter lincah misalnya, tidak memadukan hitam dengan ungu tua.

2. Keutuhan
Kesatuan dalam karya seni tari adalah membuat satu bentuk yang memiliki keterkaitan unsur satu dengan yang lain berdasarkan sumber yang sama. Tari adalah pertunjukan yang bermaksud menyampaikan suatu pesan tanpa kata, hanya melalui mimik, gerak, lagu, dan tata busana. Oleh karenanya semua faktor yang harus ada didalam sebuah tarian harus terangkai dengan lengkap dan utuh.

Jika kita ambil unsur terpenting yang menjadi titik pertemuan yang mengaitkan satu unsur dengan usur lainnya sehingga berakhir pada sebuah tujuan yang sama, kesatuan dan keutuhan sebuah karya seni tari adalah : - Ide atau gagasan - Tema - Desain/motif gerak - Dinamika iringan tari - Dinamika rangkaian motif gerak - Desain rias - Desain busana.
  • Ide/Gagasan dalam mengawali sebuah kreativitas harus jelas akar sumbernya sehingga ketika tema ditentukan akan dengan mudah ke arah mana desain gerak/motif gerak hingga menjadi pola yang disusun menjadi sebuah bentuk yang memiliki keterkaitan dengan tema tadi.
  • Gerak tari harus menimbulkan kesan karakter tertentu agar kreativitas pemilihan iringan tari jelas menyusun dinamika dan suasana yang diinginkan karakternya.
  • Respons iringan tari akan menegaskan suasana yang diinginkan dalam setiap bagian pola gerak. Keterbacaan suasana ini bergantung kepada penyusunan dinamika rangkaian motif gerak.
  • Keseluruhan unsur tadi harus didukung penegasan wujud visual dengan desain rias dan busana sebuah tari.

3. Keseimbangan
Harus ada kesimbangan antara peran dan pemain, lagu dan gerak, waktu dan lama pertunjukan. Sehingga pesan dari tarian dapat tersampaikan dengan baik. Keseimbangan yang dimaksud adalah proporsional dalam mengolah dimensi ruang, waktu, tenaga yang ditentukan dengan jumlah dan ukuran. Proporsional dengan pemahaman bahwa bukan jumlah penari yang harus sama, tetapi kedudukannya seimbang dengan besarnya ruang atau arena pentas.

Begitu pula dengan desain pola lantai kedudukan penari, durasi waktu penyajian seimbang dengan tema tarian, tidak bertele-tele seperti mengungkapkan sesuatu yang terlalu berbelit-belit. Harus proporsional menggunakan tenaga karena jika semua gerakan menggunakan tenaga yang kuat, akan menguras keringat penari dan melelahkan penonton.