Selasa, 21 April 2020

Tempat Hidup Tanaman Teh

Guru Madrasah
Perhatikan lingkungan berdasarkan letak geografis tempat tinggalmu! Apakah kamu tinggal di pegunungan? Di dataran rendah? Ataukah di wilayah pantai? Bagaimana jenis tumbuhan yang terdapat di sana?

Pegunungan adalah sebuah dataran yang menjulang lebih tinggi dari sekelilingnya. Pegunungan juga dapat dikatakan sebagai perbukitan yang berketinggian antara 500-600 meter dari permukaan laut. Dataran rendah adalah hamparan tanah lapang dengan ketinggian tidak lebih dari 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah juga dikenal dengan istilah dataran aluvial. Sedangkan wilayah pantai adalah wilayah perbatasan antara daratan dengan wilayah laut.

Ayo Bacalah
Kakek Lani tinggal di daerah pegunungan. Ketika liburan tiba, Lani senang sekali mengunjungi kakeknya. Udara di sana terasa sejuk, berbeda dengan udara di tempat tinggal Lani. Setiap pagi, Lani tidak pernah absen menemani kakeknya berjalan pagi. Tempat tinggal Kakek Lani dikelilingi kebun teh. Oleh karena itu, kakeknya sering mengajak berjalan mengitari kebun teh di sekitar rumahnya.

Lani diberi tahu oleh kakeknya bahwa teh merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi. Pagi ini, Lani membaca sebuah artikel tentang tanaman teh di surat kabar. Lani memperoleh banyak pengetahuan baru dari artikel tersebut.

Tempat Hidup Tanaman Teh
Selain segelas air putih, secangkir teh merupakan minuman yang banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Kandungan teh yang konon bermanfaat bagi tubuh pun sudah banyak diteliti oleh banyak kalangan. Di Indonesia, kebiasaan minum secangkir teh manis di pagi atau sore hari, banyak ditemukan di berbagai etnis penduduk. Memang terbukti, tanaman teh tumbuh subur di wilayah pegunungan di seluruh Indonesia.

Teh merupakan salah satu tanaman tropis yang tumbuh pada ketinggian antara 200 sampai dengan 2.000 meter di atas permukaan laut. Suhu yang dibutuhkannya untuk dapat tumbuh dengan baik antara 14°–25°C, yang diikuti oleh cahaya matahari yang cerah serta kelembapan relatif di siang hari tidak kurang dari 70%. Intensitas sinar matahari juga sangat mempengaruhi pertumbuhan teh. Makin banyak sinar matahari, makin tinggi suhunya. Jika suhu mencapai 30° Celcius, maka pertumbuhan tanaman teh akan terhambat. Tanaman teh juga tidak tahan terhadap kekeringan. Curah hujan yang dibutuhkan tanaman teh minimum 1.200 mm yang merata sepanjang tahun.
Di Indonesia, perkebunan teh tersebar di beberapa wilayah pegunungan di Pulau Jawa dan Sumatera. Ada pula yang berada pada ketinggian 800–1200 meter di atas permukaan laut. Namun pada ketinggian ini, hasil perkebunannya tidak sebaik hasil dari perkebunan di daerah yang lebih tinggi. Aroma teh yang dihasilkan di sini tidak sewangi teh di perkebunan yang lebih tinggi. Pada ketinggian ini, kebun teh memerlukan pohon pelindung tetap dan memerlukan material penutup tanah untuk menjaga kelembapan tanah.

Sebagai vegetasi di pegunungan, pohon teh juga berfungsi untuk mencegah terjadinya erosi. Gugus tanaman teh yang ditanam berjajar rapi dengan jarak satu meter menahan derasnya aliran air sehingga tanah tidak terkikis terbawa air.

Di balik secangkir teh yang biasa kita minum setiap hari, dapat diketahui bahwa faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan rasa teh. Lingkungan yang tepat akan memberikan hasil yang baik dalam tiap seduhannya.

Setelah membaca artikel di atas, Lani semakin paham. Tak heran pohon teh di kebun dekat rumah kakeknya tumbuh subur. Iklim di sana memang sangat mendukung untuk tumbuh kembang tananam teh.

Dari artikel surat kabar pada teks di atas, bagian-bagian dari teks tersebut yaitu;
Penjelasan UmumFakta-faktaKesimpulan
Selain air putih, secangkir teh merupakan minuman yang banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Kandungan teh yang konon bermanfaat bagi tubuh pun sudah banyak diteliti oleh berbagai kalangan. Di Indonesia, kebiasaan minum secangkir teh manis di pagi atau sore hari, banyak ditemukan di berbagai etnis penduduknya. Memang terbukti, tanaman teh tumbuh subur di berbagai wilayah pegunungan di Indonesia.Teh merupakan salah satu tanaman tropis yang tumbuh pada ketinggian antara 200 sampai 2000 meter di atas permukaan laut. Suhu yang dibutuhkannya untuk dapat tumbuh dengan baik antara 14⁰–25⁰C, yang diikuti oleh cahaya Matahari yang cerah serta kelembapan relatif di siang hari tidak kurang dari 70%. Intensitas sinar Matahari juga sangat mempengaruhi pertumbuhan teh. Makin banyak sinar Matahari, makin tinggi suhunya. Jika suhu mencapai 30⁰Celcius maka pertumbuhan tanaman teh akan terhambat. Tanaman teh juga tidak tahan terhadap kekeringan. Curah hujan minimum yang dibutuhkannya adalah 1.200 mm yang merata sepanjang tahun.Di balik secangkir teh yang kita minum setiap hari, kita ketahui bahwa faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhannya. Lingkungan yang tepat akan memberikan hasil yang baik dalam tiap seduhannya.

Di Indonesia, perkebunan teh tersebar di beberapa wilayah pegunungan di Pulau Jawa dan Sumatera. Ada pula yang berada pada ketinggian 800 – 1200 meter di atas permukaan laut. Namun, pada ketinggian ini, hasil perkebunannya tidak sebaik hasil dari perkebunan di daerah yang lebih tinggi. Aroma teh yang dihasilkan di sini tidak sewangi teh di perkebunan yang lebih tinggi. Pada ketinggian ini, kebun teh memerlukan pohon pelindung tetap, serta memerlukan material penutup tanah untuk menjaga kelembapan tanah.

Sebagai vegetasi di pegunungan, pohon teh juga berfungsi untuk mencegah terjadinya erosi. Gugus tanaman teh yang ditanam berjajar rapi dengan jarak satu meter menahan derasnya aliran air sehingga tanah tidak terkikis terbawa air.


Iklim dan kondisi tanah di setiap daerah di Indonesia tentu tidaklah sama. Hal itulah yang menjadikan tidak semua wilayah dapat dijadikan lahan untuk perkebunan, termasuk salah satunya kebun teh. Perkebunan teh merupakan salah satu perkebunan yang membutuhkan kondisi dan penanganan khusus mengingat tanaman ini memiliki standar atau kriteria tertentu untuk bisa tumbuh dan berkembang.

Perkebunan teh kurang cocok jika di daerah tropis karana tanaman teh akan kuat terhadap musim kemarau yang panjang. Sementara kebun teh di dataran rendah sangat memerlukan musim penghujan yang sangat panjang. Dengan kata lain, tanaman teh membutuhkan daerah yang curah hujannya rata-rata antara 2000 sampai 2500mm per tahun.

Lalu berapakah tinggi tempat yang dianggap paling baik untuk menanam tanaman teh? Ada beberapa hal yang harus dijadikan pertimbangan;

Tinggi dan Rendah Tempat
Jika kita lihat, tanaman teh merupakan tanaman yang berasal dari daerahtropis atau subtropis. Tanaman teh ini dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah yang cukup tinggi dari atas permukaan laut. Maka agar teh yang dihasilkan memiliki kualitas baik, sebaiknya kebun teh hanya dibudidayakan di dataran tinggi.

Meskipun tanaman teh ini dapat juga ditanam di dataran rendah, produksi yang dihasilkannya tidak akan sebaik teh dataran tinggi. Ini terjadi karena perkebunan teh yang ditanam di dataran rendah sangat rentan terhadap serangan hama penyakit. Selain itu, tanaman teh yang ditanam di dataran rendah memerlukan pohon pelindung yang rimbun dan tebal. Meski terbilang membantu, tetapi kenyataannya tanaman pelindung ini akan menghambat produksi dari tanaman teh itu sendiri.

Tanaman teh akan sangat baik jika ditanam di daerah yang memiliki ketinggian antara 800 sampai 1100 mdpl. Namun perlu diperhatikan, jika ketinggiannya melebihi 1200 mdpl, tanaman teh juga akan menghasilkan produksi yang kurang baik sebab pertumbuhannya akan menjadi lambat dan pengaliran cairan di dalam tanaman itu pun akan terhambat. Kelambatan pertumbuhan itu disebabkan oleh kurangnya sinar matahari yang diterima saat pagi juga karena tempat yang terlalu tinggi akan mengalami penurunan temperatur sangat drastis di malam hari.

Angin
Angin yang membawa suhu udara panas kebanyakan berasal dari daerah dataran rendah. Angin-angin yang seperti ini jelas tidak baik untuk perkebunan teh karena dapat mengakibatkan banyaknya daun teh yang rontok. Kerontokan daun pada tanaman teh tersebut disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan dari daun teh itu sendiri, terutama dalam hal penguapan. Angin yang kencang dan bersuhu panas ini akan membuat bagian bawah tanaman kesulitan untuk menyerap air.

Tanah
Faktor tanah ini tidak bisa dianggap sepele. Perlu diketahui bersama, tanaman teh ini merupakan tanaman yang tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di semua jenis tanah. Tanaman teh hanya akan tumbuh dengan baik jika ditanam di beberapa jenis tanah saja. Tanaman teh menghendaki kondisi tanah yang kaya akan zat-zat makanan untuk pertumbuhan dan memiliki kemampuan menyerap air sangat baik hingga ke dasar tanah.

Teh akan tumbuh dengan baik pada kondisi tanah gembur dan memiliki kemampuan menghisap air yang sangat baik hingga ke dasar tanah. Pada jenis tanah lempung, tanaman teh akan mudah mengalami kekeringan hingga kematian mengingat perakaran teh pada tanah lempung tidak akan masuk sampai jauh ke dalam tanah. Selain itu, kemampuan tanah lempung dalam mengisap air tidaklah terlalu baik sehingga memungkinkan tanah seringkali menjadi becek di permukaan pada saat musim penghujan. 
Ayo Lakukan
Ketika kamu akan menulis sebuah laporan investigasi, kamu perlu melakukan beberapa hal untuk memperkaya isi tulisanmu. Tulislah langkah-langkah penulisan menurut pendapatmu.

Langkah-langkah penulisan teks investigasi.
  1. Menentukan topik/masalah yang akan ditulis.
  2. Mengumpulkan informasi dengan melakukan investigasi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti percobaan, pengamatan, wawancara, dan studi pustaka.
  3. Mengolah informasi dari hasil investigasi dengan menuangkannya dalam bentuk tulisan, yang terdiri atas tiga bagian, yaitu Penjelasan, Fakta-fakta, dan Kesimpulan.
Teh merupakan salah satu tanaman daerah tropis yang tumbuh pada ketinggian antara 200 sampai 2.000 meter di atas permukaan laut. Bagaimana dengan tamanan lainnya?

Ayo Amati

Tumbuhan Sumber Kehidupan di Berbagai Wilayah Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa, meliputi bentang alam dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan. Dataran rendah adalah daratan yang memiliki ketinggian 0-200 diatas permukaan laut (dpl). Hampir semua ibu kota propinsi di Indonesia terletak di dataran rendah. Tumbuhan di dataran rendah adalah padi, palawija, dan tebu.

Wilayah pantai termasuk dataran rendah. Indonesia memiliki banyak pantai karena negara kita terdiri atas ribuan pulau. Tumbuhan di wilayah pantai adalah kelapa, bakau, dan ganggang.

Dataran tinggi adalah daratan luas dengan ketinggian lebih dari 200 diatas permukaan laut (dpl). Beberapa dataran tinggi di Indonesia, contohnya dataran tinggi Dieng (Jawa Tengah), dataran tinggi Malang dan Tengger (Jawa Timur), dataran tinggi Alas (Aceh), dan dataran tinggi Bone (Sulawesi Selatan). Jenis tumbuhan di dataran tinggi adalah teh, kopi, cengkeh, buah-buahan, dan sayuran.

Dapatkah kamu menemukan jenis tumbuhan lain yang terdapat di dataran tinggi dan dataran rendah?
Oleh: Nuniek

Jawablah pertanyaan berikut setelah membaca teks di atas!
1. Apakah perbedaan dataran tinggi dan dataran rendah?
Dataran tinggi adalah daratan luas dengan ketinggian lebih dari 200 diatas permukaan laut (dpl). Dataran rendah adalah daratan yang memiliki ketinggian 0-200 diatas permukaan laut (dpl).

2. Sebutkan jenis tumbuhan yang terdapat di kedua dataran tersebut!
Dataran tinggi: Jenis tumbuhan di dataran tinggi adalah teh, kopi, cengkeh, buah-buahan, dan sayuran. Dataran rendah: umbuhan di dataran rendah adalah padi, palawija, dan tebu.

3. Apa perbedaan kehidupan masyarakat yang tinggal di kedua dataran tersebut? Jelaskan dengan singkat!
Perbedaan kehidupan masyarakat di tiga daerah adalah sebagai berikut.
  • Dataran tinggi: biasanya sebagian besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani sayuran.
  • Dataran tinggi: di daerah pedesaan, biasanya sebagian besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani di sawah, jika di daerah perkotaan maka masyarakatnya memiliki beragam mata pencaharian.
4. Apakah jenis tumbuhan yang berbeda dari wilayah yang berbeda tersebut akan saling melengkapi? Jelaskan dengan singkat!
Jenis tumbuhan yang berbeda dari wilayah yang berbeda tersebut akan saling melengkapi.
Contoh: Teh yang berasal dari dataran tinggi juga dibawa dan dijual ke wilayah dataran rendah dan pantai, sehingga nelayan juga dapat menikmati teh.

Coba bayangkan seandainya kondisi geografis lingkungan tidak beragam. Seluruh ketampakan alam terdiri atas dataran tinggi atau dataran rendah saja. Bagaimana menurutmu pengaruhnya bagi kehidupan manusia? Sungguh luar biasa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan keragaman lingkungan yang dapat memperkaya hidup manusia.

Padi, umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan yang kita makan membuat tubuh menjadi sehat. Selain itu, kita akan memiliki cukup energi untuk melakukan aktivitas. Akan tetapi, makanan yang kita makan saja tidak cukup. Kamu perlu berolahraga untuk membuat badanmu sehat dan kuat.

Permainan Tradisional Boy-Boyan
Permainan tradisional boy-boyan dikenal dengan nama Pecah Piring atau Gebokan. Dalam permainan ini dibutuhkan bola dan pecahan genteng atau benda lain untuk disusun ke atas, sehingga berbentuk menara.

Teknik dan Aturan Permainan
  • Buatlah dua kelompok dengan jumlah pemain dalam setiap kelompok 2-10 anak.
  • Siapkan bola dan pecahan genteng untuk disusun ke atas.
Cara Bermain
  • Tentukan pemain yang pertama memulai permainan dengan melakukan hompimpa.
  • Pemain yang menang pertama, merobohkan menara genteng dengan menggunakan bola dari jarak tertentu.
  • Selanjutnya, pemain yang menang harus menyusun kembali menara genteng yang berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain yang kalah. Jika pemain yang menang terkena tembakan, maka akan menjadi pemain yang kalah dan sebaliknya.
  • Sementara pemain yang menang lainnya terus berjuang menyelesaikan susunan menara genteng tersebut. Jika pemain yang menang berhasil menyusun pecahan genteng berarti permainan selesai.
Permainan Rounders
Rounders adalah jenis olahraga permainan yang berasal dari Inggris. Peraturannya hampir sama dengan permainan kasti. Teknik permainan rounders yang sama dengan kasti, yaitu melempar, menangkap, dan memukul bola. Selain teknik tersebut masih ditambah dengan keterampilan menggebok dan menghindari sentuhan bola. Perbedaan Rounders dan Kasti pada bentuk lapangannya.

1. Lapangan Rounders dan Lapangan Kasti
a. Lapangan Rounders
Lapangan rounders berbentuk segilima sama sisi. Masing-masing sisi panjangnya 15 meter, ditandai dengan 5 tempat hinggap yang disebut base. Setiap lapangan terdapat 5 base, yaitu base 1-5.
Peralatan
  • Lima tempat hinggap (base) terbuat dari keset, masing-masing berukuran 40 x 40 cm.
  • Satu tempat pelambung (bowler) ukuran 40 cm x 40 cm.
  • Kayu pemukul
  • Panjang : 1 m
  • Garis tengah : 7 cm
  • Panjang pegangan : 48 cm
  • Bola; Keliling : 19-22 cm; Berat : 80-100 gram
b. Lapangan Kasti
Perhatikan teknik melempar, menangkap, dan memukul bola pada permainan Rounders. Ada tiga jenis lemparan bagi pemain di lapangan, yaitu sebagai berikut.
a. Lemparan melambung
b. Lemparan mendatar
c. Lemparan menyusur tanah

a. Lemparan melambung
  1. Berdiri tegak sambil maju satu langkah ke depan, tangan yang memegang bola ditarik ke belakang atas, siku sedikit ditekuk sehingga badan agak condong ke belakang, lutut kaki belakang ditekuk sedikit, pandangan ke arah sasaran.
  2. Ayunkan lengan ke depan dan disertai dengan lecutan pergelangan tangan melalui atas bahu.
b. Lemparan mendatar
<
  • Berdiri tegak sambil maju satu langkah ke depan, tangan yang memegang bola ditarik ke belakang melalui samping badan, badan sedikit di putar, lutut kaki belakang sedikit ditekuk sehingga badan agak condong ke belakang. Pandangan ke arah sasaran.
  • Ayunkan tangan ke depan melalui samping badan secara mendatar. Setelah bola terlepas dari tangan, langkahkan kaki belakang ke depan sebagai gerak lanjut.
c. Lemparan menyusur tanah
  • Berdiri tegak sambil maju satu langkah ke depan, tangan yang memegang bola ditarik ke belakang melalui samping badan, badan sedikit diputar, lutut kaki belakang ditekuk sehingga badan agak condong ke belakang, pandangan ke arah sasaran.
  • Ayunkan tangan ke depan melalui samping badan menyusur tanah/mengarah ke bawah.
  • Segera setelah bola lepas dari tangan, langkahkan kaki belakang ke depan sebagai gerak lanjutan.
Lambungan/lemparan ada 2 macam
  1. Lambungan betul (strike) apabila bola lambungan tepat di atas base V (home) dengan ketinggian di antara lutut dengan bahu si pemukul pada waktu berdiri tegak.
  2. Lambungan salah (ball) apabila bola lambungan tidak tepat di atas base V (home base) dan ketinggian bola di atas bahu dan di bawah lutut si pemukul waktu berdiri tegak.
Cara melakukan lemparan lambungan adalah sebagai berikut.

  1. Berdiri tegak, badan menghadap ke arah sasaran, kedua tangan memegang bola, kedua kaki menginjak pada tempat pelambung.
  2. Lengan diputar/diayunkan melalui bawah bahu pelambung dengan satu langkah maju ke depan bola dilambungkan ke arah pemukul. Salah satu kaki masih menginjak tempat pelambung.
Teknik menangkap bola
1. Cara menangkap bola yang datangnya melambung (vertikal)

  1. Berdiri mengangkang, kedua tangan lurus ke atas. Arah pandangan tertuju ke arah datangnya bola.
  2. Kedua telapak tangan direnggangkan dan lemas, membentuk setengah bola.
  3. Saat bola menyentuh telapak tangan, tarik kedua tangan ke arah dada.
2. Cara menangkap bola yang datangnya mendatar

  1. Berdiri mengangkang, kedua tangan diluruskan ke depan setinggi bahu.
  2. Kedua telapak tangan dibuka dan saling berdekatan (menempel), arah pandangan tertuju ke arah datangnya bola.
  3. Saat bola menyentuh telapak tangan, tarik kedua tangan ke arah dada.
3. Cara menangkap bola yang datangnya menyusur tanah

  1. Sikap sambil berlutut kedua tangan diletakkan di depan lutut, telapak tangan menghadap ke depan.
  2. Sikap sambil berdiri kaki rapat, badan dibungkukkan, kedua tangan diletakkan di depan kedua kaki.
  3. Sikap sambil berdiri pada salah satu lutut, sedang kaki yang lain di depan, dan kedua tangan diletakkan di antara kedua kaki tersebut.
4. Cara menangkap bola bagi penjaga belakang (catcher)

  1. Sikap duduk berlutut/berlutut pada satu kaki/jongkok.
  2. Pandangan ke arah datangnya bola dari bowler/picther.
  3. Kedua telapak tangan dibuka dan saling berdekatan.
  4. Saat bola menyentuh telapak tangan, dengan segera telapak tangan dikatupkan dan kedua tangan ditarik ke arah dada.