Tips Mengajar Bahasa Jawa Dari Ibu Putri Agar Siswa Cepat Hafal Huruf Jawa Dalam 2 Kali Pertemuan | Bahasa Jawa merupakan mata pelajaran muatan lokal yang wajib dipelajari oleh siswa SD sejak kelas 3. 4 tahun belajar bahasa jawa di tingkat SD, diharapkan pada saat masuk SMP siswa sudah lancar dalam membaca dan menulis dengan huruf jawa.
Namun kenyatannya tidaklah demikian. Banyak siswa yang tidak menguasai bahasa jawa dengan baik pada saat masuk SMP. Alhasil gugu SMP harus mengulang pelajaran bahasa jawa mulai dari nol. Hal ini dirasakan oleh Ibu Putri Hayuningtyas Guru Aksara Jawa SMP 10 surabaya.
Dari kenyatannya tersebut itulah, kemudian Ibu Putri mencari inovasi bagaimana caranya mengajar aksara jawa agar bisa cepat ditangkap oleh siswa. Akasara jawa yang terdiri dari 40 huruf dan bentuk yang sulit dihafal memang membuat sebagian siswa kesulitan dalam menghafal huruf atau aksara jawa.
sumber foto : www.kemdikbud.go.id |
Ibu Guru cantik yang akrab dipanggil Ibu Putri ini kemudian membuat inovasi dalam megnajar aksar jawa agar siswa cepat hafal dalam 1 - 2 kali pertemuan. Tips-tipsnya ini kemudian beliau share pada saat kegiatan Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan 2015 yang digelar oleh kemdikbud.
Hal pertama untuk memudahkan siswa dalam belajar aksara jawa adalah dengan mengelompokkan aksara jawa menjadi enam kelompok.
Huruf Jawa memiliki 20 karakter aksara inti dan 20 karakter pasangannya. Beliau tidka megnajar aksara jawa dengan meulainya memperkenalkan urutan ho-no-co-ro-ko, melainkan dengan pengelompokan
- Kelompok pertama adalah kelompok huruf dan pasangan yang memiliki bentuk yang sama.
- Kelompok kedua merupakan kelompok huruf dan pasangan dengan bentuk mirip.
- Kelompok ketiga adalah kelompok huruf dan pasangan yang hilang bagian depannya.
- Kelompok empat hilang bagian belakangnya.
- Kelompok lima adalah kelompok dengan penulisan mudah,
- Kelompok keenam merupakan kelompok dengan penulisan sulit.
Dengan metode pengelompokan ini maka ditargetkan siswa bisa menghafal 40 aksara jawa dalam hitungan 5-10 menit. Jadi, dalam satu atau dua kali pertemuan,siswa bisa menghafal sekaligus menulis ke-40 huruf Jawa dengan benar.
Metode Ibu Putri dalam mengelompokkan aksara Jawa ini mendapat apresiasi berupa Juara 1 Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Guru SMP Kelompok Seni Budaya tingkat Nasional 2015. Sebelum sampai ke tingkat nasional, inovasinya ini sudah diuji di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Pada 2014 misalnya, Putri mendapat juara pertama Guru lnovatif Bahasa Jawa se-Jatim tahun 2014. Dia pun berhak meraih piala Gubernur. Ia berhasil menyisih sebanyak 22 peserta yang terdiri dari guru Bahasa Jawa se-Jawa Timur.
Menurut beliau, metode tersebut memerlukan kerja sama antara guru dan siswa. Saat guru mengenalkan kelompok-kelompok ini kepada siswa, guru mengajak siswa membayangkan bentuknya, mendeskripsikannya, sambil menggerakkan jari ke udara untuk menuliskan aksara yang dimaksud. Cara ini diulangi berkali-kali agar proses siswa menghafal menjadi lebih cepat. Jika di kelompok satu siswa belum hafal, tidak boleh pindah ke kelompok dua. Demikian seterusnya.
Ibu Putri mencontohkan aksara ke dua (No) yang masuk dalam kelompok mudah. Untuk menghafal pasangan No, Ibu Putri meminta muridnya menghafal sambil membayangkan dan mengucap kalimat ‘turun belok ke kanan”.
Begitu juga ketika harus menghafal pasangan aksara Bo, siswa diminta menghafal dengan kalimat “C plunker N”. “Memang pasangan Bo kan seperti huruf C lalu melingkar membentuk huruf N. Jadi murid bisa membayangkan sambil memejamkan mata menghafalnya. Otak kanan dan otak kiri bekerja semuanya.
Untuk memacu anak lebih cepat memahami aksara Jawa, Ibu Putri biasanya membagi kelompok siswa menjadi empat. Masing-masing siswa di empat kelompok ini diminta melanjutkan menuliskan huruf pertama yang sebelumnya ditulis ibu Putri di papan tulis. Dari huruf pertama ini kemudian berkembang menjadi kata. Kata menjadi kalimat. Kalimat menjadi paragraf.
Itulah Tips Mengajar Bahasa Jawa Dari Ibu Putri Agar Siswa Cepat Hafal Huruf Jawa Dalam 2 Kali Pertemuan. Semoga tips yang beliu share ini bermanfaat dan menginpirasi guru-guru lain yang menghadapi kesulitan yang sama. Meskipun mungkin mata pelajaran berbeda, intinya adalah berinovasi.